STRATEGI DAKWAH USTADZ AHMAD RIFKY UMAR SAID DALAM MENYIARKAN ISLAM DI KELURAHAN PONDOK PETIR KECAMATAN BOJONGSARI KOTA DEPOK
Dakwah adalah sebuah ajakan kepada kebaikan. Mengajak manusia untuk
kembali dan tetap dijalan Allah. Inilah yang membuat dakwah dianggap sebagai
profesi atau pekerjaan mulia. Di sisi lain dakwah dijadikan dan disamakan sebagai
profesi umum lainnya. banyak dari da’i zaman sekarang mengkomersialisasikan
dakwah untuk kepentingan pribadi. Padahal kepentingan dakwah adalah untuk
kepentingan ummat. Sesungguhnya masih banyak metode dan strategi dakwah yang
lebih baik, khususnya yang telah dijelaskan dalam ayat-ayat al-Qur’an.
Berdasarkan penjelasan di atas, maka rumusan masalahnya adalah: pertama,
bagaimana strategi dakwah Ustadz Ahmad Rifky Umar Said dalam menyiarkan
islam? Kedua, apa kosep yang diterapkan dalam menjalankan strategi dakwah
tersebut? ketiga, apa pesan dakwah ustadz Ahmad Rifky Umar Said?
Menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, maka penulis menggunakan jenis
penelitian kualitatif. Agar penelitian ini mendapatkan hasil yang lebih sempurna.
Penelitian kualitatatif yang digunakan adalah dengan pendekatan deskriptip.
Pendekatan penelitian ini berupa pengamatan, pencarian data dan menjabarkan
tentang hasil penelitaian secara mendalam terhadap strategi dakwah, konsep dakwah
dan faktor pendukung dan penghambat dakwah ustadz Ahmad Rifky.
Teori yang di gunakan adalah teori pola strategi dakwah bil lisan dan bil hal.
Bil lisan artinya, bahwa dakwah dapat dilakukan dengan cara perkataan-perkatan
yang baik seperti ceramah, khutbah dan sebagainya,. Sedangkan bil hal artinya bahwa
dakwah dapat dilakukan dengan perbuatan-perbuatan yang baik. (Ghazali: 1997)
Strategi dakwah yang digunakan ustadz Ahmad Rifky Umar Said dalam
menyiarkan Islam adalah strategi dakwah bil lisan yang dikolaborsikan dengan
strategi dakwah bil hal. yakni strategi dakwah yang dimulai dengan perkataan dan
diikuti dengan perbuatan. Semua strategi dakwah itu dimulai dari “ibda bin nafsi”
artinya memulai dakwah dari diri sendiri. Kemudian baru berdakwah kepada orang
lain.
Konsep yang dipakai pun adalah konsep sifat yang wajib ada pada diri Rasul.
Yakni: siddiq (jujur), amanah (dipercaya), tabligh (menyampaikan), dan fathonah
(cerdas).. Pesan dakwahnya adalah mengingat Allah dan Rasul-Nya, mengingat Hari
Akhir dan berdzikir selalu kepada Allah.
Dakwah yang baik adalah dakwah selalu konsisten di jalan Allah. Mereka
yang ikhlas dan hanya mengharap balasan dari Allah. Bukan mengharapkan imbalan
materi. Seakan-akan dakwah sebagai barang yang bisa diberi tarif harga. Dakwah
bukan barang yang bisa dijual. Tetapi dakwah adalah milik ummat, untuk
diperjuangkan dalam “amr ma’ruf nahi munkar”.